Gryffindor
Tidurnya cukup nyenyak di sepanjang perjalanan ke Hogwarts tadi sore. Sekarang meskipun matanya sudah terbuka lebar, masih nampak sedikit kelelahan. Bukan kelelahan lebih tepatnya, tatapan malas saat harus kembali ke sekolah. Bertemu dengan semua pelajaran dan tugas-tugas yang menumpuk. Maklum, Gilbert bukanlah seorang Lymsleia Reinbach yang justru senang dengan hal-hal seperti itu.
Dirinya sudah melahap sepotong pai apel yang disuguhkan, tidak ingin makan sesuatu yang berat. Pialanya yang berisi jus labu disesapnya dengan malas. Ah, besok sudah mulai lagi? Dan lihatlah itu disana, di meja asrama gagak. Kakaknya yang berekspresi serius sedang berdiri memberikan pidato.
Benar juga, gadis itu sekarang sudah menjadi prefek kelas lima. Rasanya baru kemarin Gilbert mengantarkan gadis itu ke Diagon Alley untuk membeli tongkat pertamanya. Senyumnya diulas nakal, kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan dengan perlahan ke arah meja Ravenclaw—tempat kakaknya sudah duduk kembali. Di sebelah tangannya menggenggam piala yang berisi jus labu, dan tangan lainnya dimasukkan ke dalam saku jubah.
Ravenclaw
“Well, well, congratulation Lea,” Gilbert meletakkan tangannya yang bebas ke pundak kakaknya dan memaksa tubuhnya duduk diantara gagak-gagak muda itu. Gilbert mendaratkan kecupan selamat di pipi gadis itu cepat, memang dirinya tidak bisa dibandingkan dengan kakak tersayangnya ini.
“Pidato yang singkat dan cukup menawan,” tampak cengiran lebar di wajahnya yang terbingkai oleh rambut berantakan khas seorang Gilbert Reinbach. Bibirnya sudah mengecap jus labu dalam pialanya sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling meja asrama gagak.
Ah… Wajahnya tampak terkesiap namun senang, melihat seseorang yang pernah ditemuinya di toko buku beberapa minggu lalu. Tubuhnya segera dibangkitkan lagi dengan bersemangat dan berjalan menuju gadis itu.
“What are a princess doing here?” ucapnya sambil menggenggam tangan gadis bersurai pirang panjang itu. “Sitting with such peasants like us,” senyumnya diulas hangat sambil mengangkat pialanya. Tanda bahwa seorang Gilbert senang bertemu dengannya disini.
“Gilbert Reinbach at your service Milady,” ucapnya sambil sambil menyilangkan tangannya yang bebas di depan dada, dan sedikit membungkuk.
Interaksi dengan Lymsleia Reinbach dan Roxanne Roland.