“Ssssh!” Part 1

Kenapa pula dirinya harus berdiri disini?

Menemani Lymsleia Reinbach ke toko buku adalah neraka dunia buat Gilbert. Dia tak akan berhenti mencari buku-buku untuk menghabiskan hari-harinya di Hogwarts yang lebih sering membuat kakaknya muram. Well, di rumah semua tahu bahwa buku adalah tempat pelarian Lea.

Jadi dia disini, di balik rak-rak buku raksasa Flourish and Blotts. Menanti kakaknya menyusuri rak buku sialan itu, dan nanti mungkin harus membawakan semua buku-buku itu pulang ke rumah. Kata Lea dirinya kan bakal menjadi pemuda yang kuat, seharusnya membawa buku-buku itu nanti adalah hal yang mudah.

Pikirannya terpecah saat ada anak kecil seusianya memanggil-manggil sebuah nama, tampak mencari seseorang. Kepalanya ikut celingukan mencari sumber suara tersebut. Tiba-tiba sebuah jari kecil disilangkan di depan bibirnya, menyuruhnya bungkam akan keberadaan si pemilik jari kecil itu.

Kedua alis Gilbert bertautan, mengernyit sebentar, kemudian perlahan menghilang dengan diiringi sebuah senyuman tanda mengerti pada gadis berambut pirang itu. Gilbert mengecup pelan telunjuk si pirang dengan gemas, “Tentu saja jika kau memberiku imbalan.”

Leave a comment