Terdengar suara langkah kaki yang menapaki tangga menara yang sedang dijadikannya tempat merenung malam ini. Iris matanya yang gelap semakin terlihat mengkilat saat dirinya menyadari ada sosok lain yang akan muncul dari seberang ruangan.
Ah, itu dia…
Senyumnya disunggingkan manis pada sesosok pemuda yang sering dilihatnya di kelas. Rambutnya pirang dan berpotongan rapi, tidak seperti dirinya yang terlihat acak-acakan. Gilbert sedang tidak ingin mencari masalah dengan orang lain, tentu saja dia tak ada niat buruk pada pemuda itu meskipun niatnya disini adalah menyendiri.
Dan sudah digagalkan oleh pemuda Slytherin tersebut.
“Well, hello you…” sapa Gilbert padanya.