Akhirnya Abby menyerah juga untuk menanyai tempat persembunyiannya. Lagipula sebenarnya sangat banyak jika kau punya cukup keberanian. Misalnya saja tidur di salah satu cabang terendah pohon di pinggiran Danau Hitam. Biasanya jarang ada guru dan Prefek yang menemukanmu.
“Nah, begitu dong. Anak baik tak boleh membolos tentunya,” ucap Gil sambil melirik Prefek Blythe sebagai antisipasi sebelum diperingatkan karena membuat kegaduhan. Gadis Hufflepuff itu menawarinya sebuah permen, yang sebenarnya sudah sering dilihatnya di supermarket muggle. Karena ayahnya yang seorang muggle dan detektif, sehingga mereka terpaksa harus tinggal di sebuah apartemen dekatScotland Yard.
“Tentu,” ucapnya sambil mengambil permen tersebut dari tangan Abby, “Terima kasih.” Segera membuka bungkus permen itu dan mengulumnya dalam diam, berharap tidak ketahuan oleh si Prefek. Gilbert melirik gadis itu lagi saat dia sudah berhasil melayangkan buku mantranya. “Bravo! Kau berhasil,” ucapnya ikut senang.
“Nah, sekarang kapan kita bisa keluar dari kelas ini, hmm?”
Abbygail Joce Blake.