Numpang Lewat.

Pena bulunya bergerak mengetuk-ngetuk perkamen di hadapannya. Ada kalanya Gil rindu Aria—ibunya—tinggal jauh dari orang tua kadang rasanya… tidak enak. Matanya berkedip-kedip bingung, tingkah yang biasa dilakukannya saat kebingungan. Dan juga galau.

Musim semi hampir saja habis, kenaikan kelas akan segera datang. Seharusnya seorang Reinbach belajar keras supaya naik kelas. Tapi tidak dengan Gil, dia sedikit… berbeda dengan Lea. Entah karena lebih senang mempelajari tentang ilmu pengetahuan muggle. Atau karena teman-teman yang ia tinggalkan di dunia muggle sana.

 
Hai Mum, apa kabarmu? Lama tak berjumpa rasanya aku menjadi kangen. Disini aku mudah kelaparan. Entah karena hawa kastil yang tidak cocok dengan tubuhku atau memang perutku yang sedikit melar sekarang.

Kalau besok aku pulang, buatkan aku pai buah yang lezat ya, Mum. Lea disini selalu memarahiku karena aku malas. Jadi aku butuh sedikit hiburan saat pulang nanti.

Salam cinta dari anak laki-lakimu yang paling tampan

Gilbert Reinbach

Gil menggulung perkamennya dan segera berlari ke sarang burung hantu untuk mengirimkan suratnya. Mungkin Mum akan membalasnya esok hari. Langkahnya berderap pasti menuju keluar aula.